ORANG-ORANG FASIK DIHORMATI DAN ORANG-ORANG MULIA DIHINAKAN
Telah menjadi kenyataan bahwa di era global saat ini dimana Dunia seakan tiada sekat dan pembatas, siapa yang menguasai teknologi, khususnya teknologi informasi maka dialah yang menguasai dunia, bukan hanya dunia saja yang bisa dikuasai dengan teknologi informasi, bahkan hati manusiapun bisa dikuasai.
Teknologi informasi sepintas memang tidak
menakutkan sebagaimana teknologi militer, namun kadang justru
sebaliknya, informasi yang telah diolah sedemikian rupa dapat menjadi
hiburan yang menyenangkan sehingga para penikmat (pemirsa, pendengar dan
pembaca) tidak sadar bahwa dia telah dibawa menuju kesesatan.
Aneh memang, dengan penguasaan teknologi
informasi, apapun yang kita lihat dan kita dengar seakan itulah
kebenaran, karena memang dengan penguasaan teknologi informasi, fakta
dan berita bisa diputar balikkan, kebenaran bisa disampaikan sebagai
kebohongan sebaliknya kebohongan bisa disampaikan sebagai kebenaran.
Tidakkah media Barat mempunyai prinsip bahwa tidak ada berita yang jujur
atau berita yang bohong, namun yang ada adalah berita yang cerdas atau
berita yang bodoh, berita yang cerdas adalah berita yang tidak
terbongkar kebohongannya sedang berita yang bodoh adalah berita yang
terbongkar kebohongannya. Seorang penulis/penyampai berita yang intelak
memang harus mengerti bahwa salah satu tugas nya adalah menjadi unsur
perantara yang baik kepada pembacanya sekaligus dapat menggiring menuju
opini yang ia inginkan. Ia memindahkan ide-ide yang berat menjadi sebuah
artikel yang menarik dengan metode yang mudah dan cepat dimerngerti
sehingga dipercaya oleh pembaca bahwa artikelnya merupakan kebenaran
meskipun sebenarnya suatu kebohongan.
Inilah kaum intelaktual yang tidak
mempunyai aqidah atau mereka sengaja menjual aqidahnya kepada Kapitalis
Barat demi uang dan kedudukan.
Begitu mengerikannya teknologi infromasi,
karena ternyata dampak negatifnya jauh lebih dahsyat dari pada
teknologi militer, karena kalau teknologi militer hanya bisa
menghancurkan materi, maka teknologi informasi bisa menghancurkan moral
dan aqidah, tergantung ditangan siapa teknologi informasi dikuasai.
Celakanya saat ini hampir semua
teknologi, baik itu teknologi militer maupun teknologi informasi
dikuasai oleh bangsa Barat/Amerika, sedangkan umat Islam sendiri hanya
sebagai konsumen teknologi atau bahkan sebagai obyek dari teknologi.
Lebih celaka lagi apabila ada lembaga/institusi berita yang menyampaikan
berita/informasi meskipun itu suatu kebenaran namun tidak menguntungkan
kepentingan Barat maka akan dibungkamlah lembaga/institusi tersebut
dengan teknologi militernya, seperti halnya pengeboman kantor berita
Al-Jazera oleh Amerika yang menayangkan berita apa adanya di Afganistan .
Maka tidaklah mengherankan apabila dengan
penguasaan teknologi informasi, mereka bisa membuat kita ( yang tidak
beriman ) menjadikan Barat sebagai Tuhannya dan Bush sebagai Nabinya dan
kenyataannya banyak saudara-saudara kita yang mengaku muslim
mengidolakan mereka, dan menganggap semua yang dari Barat baik dan apa
yang dikatakan Bush adalah kebenaran, padahal mereka adalah setan-setan
yang telah memporak porandakan Dunia Islam, mereka telah memborbardir
Negara-negara Islam, mereka telah mengadu domba umat Islam, mereka telah
menyebarkan berbagai fitnah terhadap umat Islam.
Jadi itulah yang dilakukan Barat terhadap
Dunia Islam, menghancurkan Negaranya dengan teknologi militer dan
menghancurkan moral/aqidahnya dengan teknologi informasi.
Tulisan ini sebenarnya adanya
keprihatinan yang mendalam, dimana pada saat ini diantara kita yang
mengaku Islam/muslim masih banyak yang meragukan kemutlakan kebenaran
isi Al-qur’an dan kebenaran ajaran yang disampaikan Rasulullah Muhammad
saw, namun sebaliknya saudara-saudara kita tersebut justru lebih percaya
dan patuh kepada mereka yang memusuhi Islam, khususnya Israel dan
Amerika beserta sekutunya ( dalam hal ini mewakili Yahudi dan Nasrani ),
yang nota-benenya secara sistimatis dan kosisten mereka berupaya
menghacurkan Islam, dan berusaha sekuat tenaga agar kita mau mengikuti
keinginannya sebagaimana diingatkan oleh Allah dalam surat al-baqarah
ayat 120, yang artinya : “Yahudi dan Nasrani selamanya tidak akan rela sebelum kamu mengikuti agama mereka“
Yang menyedihkan lagi, saudara-saudara
kita tersebut bukan hanya patuh, tapi bangga menjadi anteknya, lebih
menyedihkan lagi saudara-saudara kita tersebut bukan kaum awam, tapi
justru sebaliknya, mereka katanya ulama yang sangat faham tentang Agama,
mereka para penguasa ( yang ditangannya mempunyai kekuasaan untuk
mengendalikan pemerintahan, menggerakkan ekonomi, menyebarkan informasi
dan lain sebagainya ), mereka para elit intelektual yang karyanya banyak
menjadi referensi umat.
Saudara-saudara kita tersebut, yang katanya ulama
berlomba membuat fatwa-fatwa yang menyesatkan umat : berapa banyak
fatwa yang mereka buat justru menyesatkan umat, sebaliknya kemaksiatan,
kemungkaran, kesyirikan dibiarkan seakan semua itu sebagai kewajaran
yang tidak perlu dipersoalkan.
Para Penguasa berupaya
melegalkan berbagai macam kemaksiatan menumbuh suburkan kesyirikan :
begitu banyaknya tempat-tempat maksiat dilegalkan dinegeri yang katanya
mayoritas penduduknya beragama Islam ini, klub-klub malam, diskotik,
tidakkah tempat-tempat tersebut merupakan tumbuh suburnya berbagai
kemaksiatan, minuman keras, narkoba dan pelacuran ? begitu juga
praktek-praktek perdukunan, aliran sesat yang menjurus kepada kesyirikan
tumbuh subur tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah.
Para Pengusaha sebagai Pemegang Kendali Eknomi
memperkokoh pratek-pratek monopoli sehingga yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin, disamping itu mereka menebarkan berbagai
racun pada umat, baik dengan produknya maupun sistimnya.
Para pemilik media Televisi setiap
hari, setiap jam, setiap menit, saling berlomba menyajikan
tayangan-tayangan yang jorok/sadis dan tidak bermoral, bahkan
sinetron-sinetron yang sebenarnya hanya berisi kekerasan, perkosaan,
perselingkuhan, pelecehan bahkan kesyirikan, sengaja dibungkus dengan
label agama agar terkesan religius, padahal sebenarnya semua itu adalah
racun yang secara perlahan dan pasti merusak moral dan aqidah umat.
Valentine day yang jelas-jelas budaya penyembah berhala sebagai hari
kebebasan seks dan penghormatan atas kematian seorang kafir,
dihidup-hidupkan dan diperingati sebagai hari kasih sayang, dan anehnya
dengan berbagai propaganda yang dilakukan berbagai media, khususnya
media TV, banyak umat Islam yang larut dalam kesesatan ikut merayakan
dan memperingatinya, sebaliknya kematian ratusan ribu umat muslim yang tidak berdosa di Iraq, Afganistan Lebanon, dan Palestina akibat kebiadaban dan kebrutalan Amerika dan Israel dengan jutaan ton bom yang dijatuhkan ke Negara tersebut tidak pernah ada yang menggubrisnya. !!!!
Begitu juga media komunikasi, telpon cellulair/handphone dan Internet, teknologi
ini memang banyak memberikan kemudahan kepada kita, namun dampak
negatifnya begitu luar biasa hebatnya, karena selain untuk komunikasi,
teknologi ini juga banyak dipergunakan untuk penyebaran pornografi,
arena perjudian terselubung berupa kuis dengan iming-iming berbagai
hadiah, bahkan saat ini hampir semua stasiun TV berkolaborasi dengan
operator telpon cellulair berlomba menyebarkan kesyirikan berupa
ramalan-ramalan yang menyesatkan.
Atau memang inilah yang memang
dicita-citakan oleh media kita sebagai suatu kebebasan, kebebasan
berkreasi meskipun melanggar nilai-nilai yang sebenarnya di Negeri
kafirpun masih berlaku aturan dan batasan.
Ada sebuah temuan menarik yang dilakukan
oleh suatu lembaga survey di Jogja, dari hasil penelitiannya, sekarang
ini para mahasiswa di Jogja ternyata lebih senang membeli pulsa dari
pada buku pelajaran, tidakkah ini merupakan salah satu sebab merosotnya
kwalitas pelajar/mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa, karena selain
minimnya buku yang ia miliki, waktu belajarpun pasti tersita untuk main
handphone, ini tentunya hanya salah satu contoh dari dampak negatif.
Para elit Intelektual
menebarkan berbagai fitnah dan kebohongan melalui berbagai media dengan
berbagai artikel dan tulisannya yang berupaya menggiring umat menuju
kesesatkan dengan menjadikan Barat sebagi Tuhan dan Bush sebagai Nabinya
sehingga semua ucapan dan perilakunya harus diikuti karena dianggap
sebagai kebenaran, dan orang-orang inilah yang sesungguhnya antek-antek
sejati Amerika/Barat dalam perangnya terhadap umat Islam dengan menipu
dan memperdayai umat.
Dan semua yang mereka lakukan itu tujuannya hanya satu yaitu demi uang,
meskipun mereka harus mengorbankan aqidah dan keselamatan umat manusia,
mereka tidak perduli mana yang haram dan mana yang halal, mereka sudah
benar-benar telah menjadi antek kaum kapitalis Barat.
Dan anehnya lagi mereka
itulah yang sekarang dipuja, dihormati dan menjadi panutan umat Islam
(ulamanya moderat, penguasanya toleran, pengusahanya kreatif, kaum
intelaknya modern).
Sebaliknya saudara-saudara kita yang
konsisten berusaha menegakkan syari’at Islam dan membela agama Allah
justru dicaci, dihina, dan dicap sebagai manusia kolot, radikalis,
ekstrimis bahkan teroris, inilah sebenarnya musibah terbesar umat Islam saat ini, bahkan Rasulallah Muhammad saw, telah mensinyalir sebagai salah satu tanda kiamat kecil sebagaimana sabdanya :
“Orang-orang fasik dihormati dan orang-orang mulia dihinakan“.
Padahal dibeberapa ayat Allah juga sudah
mengingatkan kepada kita, siapa sebenarnya Yahudi tersebut, dan kita
juga tidak boleh memilih mereka menjadi pemimpin kita, sebagaimana
cuplikan beberapa ayat tersebut dibawah ini :
- Al-Baqarah ( II ) 96, yang artinya :
“dan sungguh-sungguh engkau
dapati mereka orang-orang Yahudi itu, manusia yang paling serakah
terhadap kehidupan duniawi, bahkan melebihi orang-orang musrik sendiri.
- Al-Maidah ( V ) ayat 62, yang artinya :
“kamu lihat kebanyakan
orang-orang Yahudi beradu cepat berbuat dosa dan pelanggaran hukum dan
memakan sesuatu yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang telah
mereka kerjakan”.
- Al-Maidah ( V ) ayat 82, yang artinya :
“sesungguhnya akan kamu
temukan orang-orang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musrik”.
- Al- Maidah ( V ) ayat 51, yang artinya :
“Hai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu memilih orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang
lain. Barang siapa diantara kamu memilih mereka menjadi pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.
Pertanyaannya, benarkah Yahudi
dan Nasrani (yang diwakili Israel dan Amerika) senantiasa selalu
memusushi Islam dan selalu membuat keonaran ?
Agar kita yakin bahwa jawaban pertanyaan
tersebut diatas tidak diragukan kebenarannya tentunya perlu
pernyataan/informasi dari orang yang setidaknya netral keberpihakannya
atau bila perlu dari kalangan meraka sendiri.
Walt W. Rostow,
penasihat Johnson dan kepala Devisi Perencanaan Luar Negeri Amerika
mengatakan : “ Amerika tidak mampu berdiri kecuali di barisan yang
memusuhi Islam, yaitu barisan Dunia Barat dan Negara Zionis. Tujuan
Dunia Barat di Timur Tengah adalah menghancurkan peradaban Islam dan
bahwa berdirinya Israel merupakan bagian dari rencana ini, dan tidak
lain merupakan kelanjutan perang Salib.
Prof Noam Chomsky
( Orang Amerika keturunan Yahudi ) dalam bukunya : Maling Teriak Maling
: Amerika Sang Teroris ( 2001 ) menyimpulkan : AS dan Israel adalah
teroris terkemuka saat ini. Lucunya, dunia kini justru bergabung dengan
teroris itu. Dan karena AS adalah preman Dunia, maka ia menempatkan
dirinya bagaikan penguasa yang can do no wrong. AS boleh membunuhi siapa
saja yang mereka suka. Aksi 11 September dicap sebagai teroris, tapi
serangan AS ke Afganistan yang jelas-jelas membunuhi lebih dari 60.000
warga sipil bukanlah tindakan teroris, tapi sebagai aksi balasan. Ia
mengatakan bahwa serangan AS ke Afganistan lebih jahat dari serangan 11
September. Human Right Wacth di Nerw York sudah mengatakan, AS adalah
pelanggar HAM terbesar di Dunia. Namun siapa yang berani memberi sanki
dan apa sanksinya ? tentu tidak ada.
Ada bukti-bukti yang memadai untuk
menuduh presiden-presiden Amerika sejak berakhirnya perang dunia kedua
sebagai penjahat perang, komentar Noam Chomsky.
Jeff Simon
seorang penulis berkebangsaan Inggris dalam buku “ Agresi ke Irak “ ia
mengatakan : “ Kepada satu juta anak Irak yang terbunuh dalam perang
biologi Amerika pada dekade sembilan puluhan, dan kepada ratusan ribu
lainnya yang akan menyusul mereka pada bulan-bulan dan tahun-tahun
mendatang “
Penulis buku ini menyatakan : “ saya
sungguh merasa malu dan seolah tak berdaya terhadap kebijakan-kebijakan
yang dibuat pemerintahan saya sendiri bersama pemerintahan-pemerintahan
lain yang bersekongkol dengannya dalam pembantaian massal. Mereka adalah
orang-orang yang cacat mental dan sudah tidak memiliki lagi rasa
berdosa.
Terhadap buku ini Noam Chomsky
berkomentar : “ Buku Agresi ke Irak merupakan catatan yang penuh berisi
kejahatan mengerikan dan berkelanjutan, yang mengguncang pembaca, serta
selayaknya kita semua merasa malu dengannya.. “
George Limoutty
seorang Jurnalis Inggris mengisahkan : “ Ia sungguh merupakan peristiwa
paling kejam yang pernah terlihat oleh mataku seumur hidupku,
mayat-mayat bergelimpangan dan tulang-tulang mayat berserakan disetiap
tempat “. Inilah sebagian kecil dari pernyataan mereka….
Kadang memang kita tidak merasa telah
dimusuhi oleh mereka dan dibawa mereka kepada kesesatan dan kehancuran,
kita masih menganggap mereka baik-baik saja sehingga kita masih
menganggap mereka teman yang setia sehingga tidak perlu memusuhi mereka,
kita merasa sangat membutuhkan mereka diberbagai hal. Perilaku tersebut
sebenarnya juga tidak mengherankan karena mereka memang punya kelebihan
sehingga dapat meyakinkan kepada kita bahwa apa yang mereka sampaikan
tersebut meskipun sebenarnya kebohongan seakan kebenaran. Tidakkah
mereka mempunyai prinsip bahwa tidak ada berita yang jujur atau berita
yang bohong, namun yang ada adalah berita yang cerdas atau berita yang
bodoh, berita yang cerdas adalah berita yang tidak terbongkar
kebohongannya sedang berita yang bodoh adalah berita yang terbongkar
kebohongannya, sekarang tinggal kita, bisakah kita
membongkar kebohongan mereka dengan kecerdasan kita atau justru
sebaliknya kita yakin dengan kebohongan sekaligus menjadi antek mereka
karena kebodohan kita.
Pertanyaannya, kalau seandainya memang
benar mereka memusuhi kita dan berusaha ingin menghancurkan Islam dengan
berbagai cara termasuk menyebarkan fitnah serta kebohongan, mengapa
masih banyak diantara kita yang percaya terhadap mereka ?
Jawabnya sebenarnya sederhana, jangankan dengan Yahudi atau Nasrani, dengan Setan yang sudah nyata pekerjaannya hanya akan menyesatkan manusia, kenyataannya juga masih banyak diantara kita yang mengaku muslim mau berteman dengan setan bahkan ada menjadikan setan sebagai Tuhan yang lain.
Pertanyaan selanjutnya, mengapa Allah
juga membiarkan Yahudi dan Nasrani hidup bebas kalau memang mereka hanya
saling berbuat dosa dan berbuat keonaran dimuka Bumi ini dan memusuhi
Islam, yang hakekatnya juga memusuhi Allah ? tidakkah sebenarnya Allah
bisa dengan mudah membuat mereka patuh atau bahkan bisa dengan mudah
membinasakan mereka.
Pertanyaan ini sebenarnya juga sama
dengan pertanyaan mengapa Allah membiarkan setan hidup bahkan Allah juga
mengabulkan permohonannya agar kematiannya ditangguhkan (diberi umur
panjang ), padahal sudah jelas keberadaan setan hanya untuk
menjerumuskan manusia kedalam neraka.
Jawabnya sebenarnya juga sudah jelas,
Allah akan menguji manusia, sebagaimana firmannya dalam Al-qur’an yang
artinya : “apakah kamu cukup mengatakan aku beriman kepada Allah, tanpa
Allah mengujinya lebih dulu“
Jadi dengan adanya ujian tersebut nanti
akan kelihatan, mana manusia yang taat kepada Allah dan mana yang taat
kepada Setan, Yahudi dan Nasrani
Kebohongan-kebohongan dan fitnah-fitnah serta penghancuran terhadap Negara Islam.
Kalau kita ragu tentang kebenaran
peringatan Al-qur’an tersebut diatas tentang Yahudi dan Nasrani ( yang
diwakili Amerika ) maupun pernyataan dari kalangan mereka sendiri,
mungkin kita perlu bukti, namun seandainya nanti bukti-bukti kejahatan
yang mereka lakukan sudah kita temukan namun kita masih tidak yakin,
maka kita perlu istiqfar, karena ternyata kita sudah menjadi bagian dari
mereka atau mungkin sudah perlu masuk rumah sakit jiwa, karena kita
sudah tidak bisa lagi membedakan yang benar dan yang salah ( yang haq
dan yang bathil ).
Berikut adalah contoh
sebagian dari kebohongan-kebohongan mereka, fitnah-fitnah terhadap umat
Islam, serta penghancuran Negara-negara Islam, yang selama ini seakan
dianggap benar.
1.
Percayakah kita bahwa “ Operasi Pemulihan Harapan “ di Somalia
merupakan upaya PBB untuk menolong rakyat Somalia yang dilanda
kelaparan.
Menjelang akhir tahun 1992 dunia seakan
tersentak, karena beberapa halaman surat kabar dan televisi dipenuhi
gambar-gambar yang begitu memilukan dan menyayat hati, tentang musibah
kelaparan yang melanda Somalia . Ribuan orang kelaparan dan banyak
diantara mereka meskipun masih bernafas namun fisiknya hanya tinggal
tulang belulang tanpa daging yang hanya terbungkus kulit, mata mereka
kosong tak berkedip seakan tiada harapan setitikpun, seluruh tubuhnya
dikerubuti lalat dan akhirnya sebagaian dari mereka pun mati
mengenaskan. Namun tak lama kemudian pemandangan dan berita-berita
tersebut seakan hilang begitu saja dan tidak lagi diingat sama sekali.
Selanjutnya muncul berita baru berkisar tentang keberadaan kamp
Al-Qa’idah disana.
Itu merupakan informasi pembuka yang
sudah sekian lama menipu masyarakat dunia tentang peradaban Barat untuk
menuju pendudukan Somalia, upaya penciptaan disintegrasi di Sudan,
ancaman terhadap Mesir dengan pendekatan ke sumber-sumber Sungai Nil,
dan pengukuhan eksistensi Amerika di tanduk Afrika untuk mengendalikan
Laut Merah serta mengancam Yaman dan semenajung Arab. Tak lama kemudian,
pada bulan Desember 1992, pendudukan pun dilakukan dibawah bendera PBB,
dalam sebuah operasi yang disebut dengan “ Operasi Pemulihan Harapan “, begitu
sebutan bagi operasi internasional yang dilakukan oleh pasukan koalisi
dari berbagai Negara anggota PBB yang diprakarsai oleh Amerika Serikat.
Amerika sebenarnya tidak bermaksud
menaruh perhatian terhadap kasus kelaparan yang menimpa rakyat Somalia ,
tetapi keberadaannya disana merupakan satu mata rantai dari serangkaian
peperangan Amerika terhadap Islam. Amerika khawatir dampak-dampak
strategis yang sangat sensitif oleh keberhasilan Sudan mendukung
gerakan-gerakan Islam di Mesir, Eritria , Ethiopia , Kenya dan bahkan
juga di Jazirah Arab. “ Operasi Pemulihan Harapan “ di Somalia
sebenarnya hanya merupakan suatu jembatan Amerika untuk mencapai target
utamanya yaitu Sudan dan Usamah serta orang-orang Arab veteran perang
Afghanistan yang berada disana.
Perilaku tentara Salib di Somalia dalam
waktu singkat telah menghancurkan apa yang diklaim oleh media Barat
sebagai nilai-nilai kesopanan dan kemanusiaan yang bertujuan
menyelamatkan rakyat yang kalaparan. Tentara-tentara Belgia yang datang
untuk memulihkan harapan itu telah terilbat dalam tindakan-tindakan
yang sangat biadab. Misalnya mereka mengikat seorang rakyat Somalia dan
mengencinginya, kemudian tiba pula giliran tentara dan perwira Kanada
yang membunuh pemuda sipil Somalia dengan berlindung dibalik peluru
tentara-tentara yang datang untuk memulihkan harapan. Kemudian datanglah
giliran tentara Italia, negaranya Berlusconi yang mengajukan usul untuk
memerangi Dunia Islam yang terbelakang dan memaksakan menerapkan
nilai-nilai Barat disana. Majalah Italia Panorama, pernah
mempublikasikan sejumlah gambar yang sama sekali tidak akan menghidupkan
setitik pun harapan, tapi justru menghidupkan keadaan yang jauh lebih
buruk daripada masa penjajahan dulu, berupa perilaku-perilaku tak
bermoral, pelanggaran vulgar terhadap hak azazi manusia, dan penghinaan
rasial terhadap penduduk pribumi.
Di majalah tersebut, dimuat foto pertama
yang menggambarkan seorang rakyat Somalia dalam keadaan telanjang
tersungkur dipermukaan tanah dan disiksa dengan kawat-kawat listrik oleh
para serdadu Italia yang tenggelam dalam hawa histeris dan kegembiraan
sadis. Foto kedua menggambarkan seorang gadis Somalia terikat di
kendaraan truk militer sedang diperkosa oleh para personil pasukan
kalveri secara brutal, dalam suasana suka ria pula, dibawah dua lembar
bendera yang digabung menjadi satu yaitu bendera PBB dan Italia. Yang
lain adalah suatu testimony oleh dua orang tentara parasut, tetapi tidak
kalah ngerinya. Seorang tentara parasut, Stefano mengaku kepada majalah
tersebut bahwa mereka semua melakukan tindakan-tindakan itu.
Dikatakannya “ pada saat itu kami seperti keluar dari hakikat diri kami,
karena kami memang baru pindah dari dunia beradab kedunia barbar “ .
Seorang tentara parasut lainnya, yaitu Bendittto Bertini membuka kedok
dari sikap para perwira tinggi : “ mereka mengatakan bahwa kita tidak
sepatutnya memperlakukan rakyat Somalia seperti manusia. Nasehat emas
pada saat ragu adalah : “ Tembak “. Sekalipun berurusan dengan wanita
atau anak-anak. Perhatikan baik-baik hasil ramuan mengerikan antara ide “
berpindah dari dunia beradab menuju dunia barbar “ dengan pikiran “
penggolongan rakyat Somalia dan kelompok hewan ternak, binatang buas,
benda mati, atau katagori lain selain manusia “ .
Perhatikan pula bahwa perilaku-perilaku
tersebut dilakukan dalam suasana banyak pihak diliputi perasaan trenyuh
yang begitu mendalam terhadap nasib rakyat Somalia yang begitu memilukan
dan menyayat hati, sebaliknya pemberian bantuan yang dilakukan oleh
tentrara pendudukan kepada rakyat Somalia justru menjadi justifikasi
untuk merampas kemerdekaan mereka.
2.
Apakah kita percaya kalau pengeboman oleh Amerika Serikat terhadap
pabrik obat-obatan “ Asyifa “ di Karthoum , Sudan , karena pabrik
tersebut membuat senjata kimia yang terkait dengan Usamah bin Ladin.
Dengan masuknya PBB ke Somalia yang
sebenarnya juga merupakan alat Amerika Serikat maka Amerika pun dengan
mudahnya melakukan aksi berikutnya yang memang menjadi target utamanya
yaitu Sudan . Sudan adalah Negara yang merdeka berdaulat penduduknya
mayoritas Islam, jaraknya dari Amerika puluhan ribuan kilometer yang
rakyatnya juga tidak pernah mengganggu Amerika, apa urusannya Amerika
dengan Negara tersebut, tiba-tiba menyerang nya dan menghancurkan pabrik
obat-obatan “ Asyifa “ , .Alasan Amerika pabrik tersebut terkait dengan
Usamah dan memproduksi bahan kimia yang mematikan.
Setelah pengeboman yang menghancurkan
pabrik tersebut, pemerintah Sudan mengundang seluruh Negara di Dunia
untuk membuktikan apakah pabrik tersebut pernah dipergunakan untuk
memproduksi bahan kimia yang mematikan. Dua perusahaan besar dari Jerman
dan Perncis memenuhi undangan, hasilnya menyatakan tidak pernah ada
tanda-tanda bahwa pabrik tersebut memeproduksi bahan kimia mematikan.
Namun demikian Amerika Serikat tetap pada
tuduhannya meskipun sampai saat ini tidak pernah terbukti, bahkan
Amerika juga tidak mau menjadi salah satu pihak di pengadilan
internasional, dan hingga saat ini Amerika dengan kesombongannya juga
tidak pernah minta maaf, mungkin kita bisa membayangkan seandainya
pengeboman tersebut dilakukan oleh Negara lain terhadap Amerika atau
anteknya pasti nasibnya akan seperti Iraq.
3. Apakah kita juga percaya bahwa pengeboman kamp pengungsi di Amiriya, karena disitu terdapat sarang teroris.
Amiriya adalah kamp pengungsian dan rumah
sakit korban perang teluk yang dihuni lebih dari 1.500 pengungsi wanita
dan anak-anak, dengan pesawat tercanggihnya Siluman ( Stealth ),
Amerika Serikat menembakkan rudal-rudal yang dikendalikan dengan sinar
laser, dengan dua kali serangan hancur leburlah pengusian dan rumah
sakit tersebut beserta seluruh pengungsi yang terdiri dari wanita dan
anak-anak, tidak ada yang selamat atas serangan tersebut, semua
pengungsi mati terpanggang oleh panasnya suhu udara akibat ledakan rudal
tersebut bahkan sebagian besar dari pengungsi menjadi arang.
Ada beberapa kesaksian diantaranya Tom
Dale anggota partai buruh Parlemen Inggris, ia melukiskan adanya
bekas-bekas wanita dan anak-anak yang hangus menjdi arang di dinding-
dingding kamp, beberapa kaki dan tangan kecil hangus pada dinding atap,
didinding lantai bawah tercetak berkas-bekas daging manusia setinggi
lima kaki.
Apakah kita percaya kalau serangan
tersebut untuk menghancurkan sarang teroris, tidakkah Amerika Serikat
pernah mengatakan bahwa didalam perang Amerika tidak terbiasa
menyediakan tempat tahanan dan pengungsi dan bisanya ia hanya membunuh,
jadi memang sudah jelas tujuan pengeboman tersebut bukan untuk
menghancurkan sarang teroris namun untuk memusnahkan pengungsi yang
dianggap menjadi beban.
4. Apakah kita percaya bahwa pengeboman Oklahoma dilakukan oleh ekstrimis Islam seperti yang dituduhkan Amerika.
Kita mungkin masih ingat tentang
peledakan di Oklahoma Amerikat Serikat tahun 1996, dimana setelah
serangan tersebut Amerika langsung mengeluarkan pernyataan bahwa yang
melakukan serangan adalah ekstrimis Islam, namun akhirnya terbongkar
juga bahwa yang melakukan peledakan adalah seorang tentara Amerika
sendiri dari ekstrem kanan yang bernama Timothy Mc Veigh
Dalam salah satu pernyataannya yang
dilansir dibeberapa kantor berita di Amerika Serikat, Timothy Mc Veigh
mengatakan bahwa didalam pasukan Amerika terdapat sepuluh ribu tentara
yang memiliki pemikiran seperti dia yang mendorongnya untuk melakukan
aksinya. Namun meskipun pelaku yang sebenarnya telah tertangkap dan
diadili, sampai sekarang Amerika juga tidak pernah meralat pernyataannya
tentang tuduhan kepada umat Islam.
5. Apakah kita percaya bahwa penyerbuan Amerika ke Iraq karena Iraq memproduksi senjata Nuklir
Dalam hal penyerangan yang dilakukan
Amerika atas Iraq , seluruh Dunia tahu bahwa tidak ada satu hakpun yang
dimiliki oleh Amerika untuk menyerang dan menduduki Iraq . Kalau dalih
penyerangan tersebut dimaksudkan untuk menghancurkan pabrik senjata
pemusnah massal tentunya kita juga tahu bahwa komisi independent yang
dibentuk PBB sudah berulang kali menyatakan bahwa Iraq tidak memproduksi
senjata pemusnah ( Nuklir ). Namun kini Iraq yang mayoritas penduduknya
muslim dan merupakan salah satu Negara yang banyak menyimpan
peninggalan kejayaan Islam telah hancur lebur, namun sampai detik ini
ternyata tidak pernah diketemukan senjata pemusnah yang dituduhkan
Amerika. Anehnya Amerika juga tidak merasa bersalah bahkan sebaliknya
dia minta agar pemerintah Iraq membayar ganti rugi biaya perang ratusan
milyar dollar, aneh dan gila memang, Amerika yang menyerang Iraq tapi
Iraq yang disuruh membayar biaya perang, dan hingga detik ini pula
Amerika masih mencengkeramkan kuku kebiadabannya di Iraq. Ironisnya lagi
mengapa justru Negara-negara lain yang telah jelas memproduksi senjata
Nuklir tapi tidak pernah diserangnya ( Israel , China , Korea Utara, dll
) bahkan Israel dilindunginya. Terlepas dari segala dosa dan kesalahan
Sadam Husain terhadap ratkyatnya yang mayoritas Muslim, tidakkah ini
juga suatu bukti bahwa tujuan Amerika bukan untuk menghancurkan pabrik
senjata pemusnah ( Nuklir ) yang memang tidak ada, namun tujuan utamanya
memang untuk menghancurkan Iraq yang mayoritas penduduknya Muslim serta
mengeruk kekayaan Iraq terutama minyak bumi yang jumlah cadangannya
mencapai ratusan milyar barrel.
Disamping adanya kepentingan menguasai
kekayaan alam di Iraq sekaligus menghancurkan Islam beserta
peradabannya, tentanra Amerika mempunyai perilaku menjijikkan terhadap
para tahanan ( lebih menjijikkan dari binatang ), berikut sebagian dari
bukti kekejaman, kesadisan dan kebrutalan yang sangat tidak manusiawi di
Penjara Abu Ghraib yang belum banyak terungkap yang dirilis oleh radio Randi Rhodes Show, dan diterjemahkan oleh M. Yusuf
Inilah cuplikan Randi Rhodes Show:
Terdapat ribuan foto yang dikirimkan oleh
whistleblower (pembocor rahasia) prajurit Joe M Darby. Dan yang kami
lihat hanyalah beberapa buah dari yang ribuan tersebut. Koran Sunday
Herald melakukan penyelidikan, dan menemukan bahwa ratusan anak-anak
berada di penjara Abu Ghraib, dan beberapa dari mereka kecil dari 10
tahun. Dan mereka menjadi korban pemerkosaan dan penyiksaan dan bahkan
pembunuhan.
Saya akan kasih tahu anda sedikit saja,
karena ini sangat menjijikan….sangat menjijikan. Sebagaimana wawancara
saya dengan Seymour Hersh yang telah melihat foto tersebut
mendeskripsikan bahwa ”Gambar dari foto tersebut adalah pemerkosaan
terhadap seorang anak lakik-laki, dan anak laki-laki tersebut di dalam
berteriak dan ber darah-darah dan itu adalah bagian yang paling
menyedihkan dari gambar tersebut.”
Pada bulan Oktober (2004), Kasim al Hilas
bahwa menyaksikan pemerkosaan seorang tahanan anak laki-laki berumur 13
tahun di penjara Abu Ghraib di Iraq. “Anak tersebut benar-benar berada
dalam kesakitan yang amat sangat, ketika dia menjerit, saya panjat pintu
penjara, saya melihat seorang tentara yang memakai pakaian dinas. ” Dan
kemudian dia memberikan detail yang mengerikan bagaimana tentara
tersebut memperkosa anak laki-laki tersebut.
Dan kesaksian yang lain yang diberikan ke
Sunday Herald bekas tahanan Salman Dalwood mengatakan, “Saya melihat
dua anak laki-laki telanjang, mereka diikat bersama-sama saling
berhadap-hadapan. Dan seorang tentara Amerika memukuli mereka. Dan
beberapa penjaga melihat sambil mengambil foto. Dan tiga tentara wanita
tertawa kepada para tahanan, dua dari mereka masih muda. “
Tidak ada yang tahu berapa jumlah yang
pasti anak-anak yang ditahan oleh tentara koalisi di Abu Ghraib di Iraq.
Tetapi penyelidikan koran Sunday Herald memperkirakan sampai 107
anak-anak yang ditahan. Nama mereka tidak diketahui, tidak diketahui
berapa lama mereka sudah ditahan, berapa lama lagi mereka akan berada
disana, dan apa yang terjadi atas mereka selama mereka berada di dalam
penjara. Laporan ini sungguh mengagetkan.
Permasalahan ini sudah diselidiki oleh
UNICEF pada bulan Juni lalu (2004), tetapi yang mengherankan laporannya
tidak dipublikasikan oleh UNICEF.
Bagian kunci dari perlindungan anak di
UNICEF mengatakan, “Anak-anak yang ada masalah dengan pasukan koalisi
pada bulan Juli dan Agustus 2003. Anak-anak tersebut ditangkap dan
dimaksukan ke Internee di Umi Kashar. Karena dimasukkan ke bagian
internee inilah yang mengkhawatirkan, karena ini adalah bagian yang
berdiri sendiri, tidak ada yang mengawasi, dan tidak diperbolehkan
mengadakan hubungan dengan keluarga. Dan juga pasukan koalisi membangun
penjara khusus untuk anak-anak di Baghdad .”
Dan juga menurut laporan Palang Merah
International bahwa banyak anak-anak yang ditangkap, dan pasukan koalisi
akan memindahkan semua anak2 tersebut ke penjara orang dewasa. Dan
UNICEF tidak diberikan akses kepada anak-anak di penjara tersebut.
Para wartawan di Jerman juga melaporkan
dari hasil penyelidikan mereka. Salah seorang wartawan Thomas Ruder,
menwawancarai seorang tentara amerika Samuel Privant yang dilarang
berbicara tentang perjalanan selama 6 bulan bertugas di penjara Abu
Ghraib.
Masih menurut Ruder, bagaimana satu
ketika seorang anak laki-laki Iraq berumur 6 tahun ditangkap dengan
kejamnya. “Dia sangat ketakutan sekali” kata Samuel Privant.”
“Kami kemudian menginterogasi dia. Kami
siram dia dengan air, dan saya ingat malam itu sangat dingin sekali,
kemudian kami seret dia keluar, saya merasa kasihan sekali, kami siram
badannya dengan kotoran manusia, dan kemudian kami kasih lihat dia
kepada bapaknya yang juga sedang kami tahan di tahanan tersebut.
Pada awalnya bapaknya tidak mau bicara
tetapi kemudian bapak anak tersebut luluh melihat anaknya disiksa
demikian, dan dia menangis dia bilang dia akan bicara apapun yang dia
tahu.”
Suhab Badir Adim Albas, seorang wartawan
TV Iraq, juga banyak mengetahui tentang anak-anak yang disiksa oleh
tentara koalisi di Abu Ghraib, karena dia ditangkap oleh tentara Amerika
ketika dia sedang meliput.
Albas mengatakan, dia dipenjara selama 74 hari di penjara Abu Ghraib. “Saya ditempatkan di dekat penjara anak-anak, “ katanya.
Ada ratusan anak-anak disana. Pastinya,
laki-laki dan perempuan di bawah umur 13 tahun.. Dia mendengar seorang
anak gadis berumur sekitar 12 tahun menangis. Satu malam, seorang
tentara datang ke penjara anak gadis tersebut, kemudian dia dipukuli.
“Dan saya mendengar si anak tersebut
berteriak mereka menelanjangiku, mereka menyirami air ke badanku, ”
kemudian dia mendengar anak tersebut menangis lebih menyedihkan lagi.
Dan ini membuat saya dan beberapa orang
tahanan lain juga ikut menangis mendengar tangisan anak gadis tersebut
dan atas apa yang sedang terjadi kepadanya.”
Albas juga menceritakan bagaimana seorang
anak berumur 6 tahun dipukuli dengan pentungan berulang-ulang sampai
dia pingsan, kemudian penjaga membawa bapaknya yang kepalanya ditutup
dengan sarung, dan kemudian si anak tersebut pingsan lagi.
Laporan selanjutnya memperlihatkan
bukti-bukti dengan gambar-gambar, dan rekaman video bagaimana seorang
polisi militer memperkosa seorang tahanan wanita, anak-anak diperkosa,
tahanan laki-laki dipaksa bermastrubasi dan penyiksaan.
“ Ada beberapa hal yang paling mengerikan
terjadi yang kalian tidak tahu. Ada wanita-wanita (wanita Iraq yang
ditahan) di dalam video tersebut, ada seorang wanita yang menyampaikan
pesan agar dia dibunuh saja. Karena apa yang terjadi pada dirinya. Pada
dasarnya apa yang terjadi dipenjara tersebut terhadap para wanita dan
anak-anak adalah pemerkosaan dan penyiksaan.
Ada anak laki-laki di sodomi secara
bergantian oleh para tentara di depan orang tua anak-anak tersebut, dan
itu direkam oleh mereka sendiri, dan yang lebih mengerikan dari semua
itu adalah suara anak tersebut menjerit kesakitan. Itu yang dipunyai
oleh pemerintah anda. (Amerika, red), “ kutip Seymour Hersh.
Penyelidikan juga menemukan, bahwa
sebagian anak-anak tersebut ditahan oleh tentara Amerika dan sebagiannya
lagi oleh tentara Inggris. Tentara Inggris menahan anak-anak yang
berasal dari Basra yang merupakan di bawah kontrol dari Inggris.
Organisasi Palang Merah Internasional mengatakan bahwa tentara koalisi
mempunyai 6 penjara yang menahan anak-anak di Iraq .
Dan Palang Merah Internasional tak
diijinkan untuk melihat satupun dari penjara tersebut. Amnesty
Internasional sangat marah dengan keadaan tersebut, dan mengetahui bahwa
terjadi pelangaran HAM terhadap anak-anak Iraq . Yang mereka itu
ditahan, disiksa, dan dibunuh.
Dan laporan diatas hanyalah baru
segelintir dari sekian banyak laporan kekejaman tentara koalisi di
terhadap muslim di penjara Abu Ghraib Iraq yang belum terungkap.
(Laporan M. Yusuf yang ditranskrip dari Randi Rhodes Show)
6. Apakah kita percaya bahwa pengebom kedutaan Amerika di Mesir dilakukan oleh Usamah
Begitu kedutaannya di Mesir di ledakkan,
Amerika langsung menuduh Usamah berada dibelang peristiwa tersebut,
namun akhirnya terbukti bahwa bukan Usamah atau Alqaidah yang melakukan
peledakan tersebut, namun meskipun para tertuduh telah diadili dan tidak
ada bukti keterlibatan Usamah, Amerika tidak pernah mencabut tuduhan
tersebut
7.
Apkah kita juga percaya terhadap tuduhan Amerika bahwa serangan 11
September 2001, yang menghacurkan dua menara kembar WTC dan Pentagon
pelakunya adalah Usamah.
PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001.
Peristiwa yang menggemparkan Dunia berupa
penghancuran Gedung kembar WTC di New York sebagai simbul kekuatan
ekonomi Amerika Serikat dan Gedung Pentagon di Washington DC sebagi
simbul kekuatan militer sekaligus Pusat Pengendalian Pertahanan dan
Keamanan Amerika dengan pesawat penumpang yang terjadi pada tanggal 11
September 2001, adalah peristiwa yang sangat mempermalukan
dan menghinakan Amerika, sekaligus membongkar topeng kebohongan, serta
kebobrokan Amerika Serikat. ( selengkapnya baca tulisan saya yang lalu dengan judul diatas )
Lantas bagaimanakah kita menyikapi peristiwa tersebut ?
Percayakah kita bahwa dalang dari
peristiwa tersebut adalah Usamah bin Ladin atau sebaliknya kita yakin
bahwa Amerika Serikat sendirilah yang menjadi dalang sekaligus
pelakunya, atau kita yakin bahwa yang membuat rencana tersebut adalah
Allah.
Sebagai seorang muslim tentunya kita
harus yakin bahwa tidak ada satupun peristiwa di Dunia ini bisa terjadi
tanpa seijin atau diketahui Allah termasuk penghancuran Gedung Kembar
WTC dan Gedung Pentagon, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001,
sebagaimana firman Nya dalam surat Al An-am ( VI )ayat 59, yang
artinya : “tidak sehelai daunpun yang gugur tanpa
diketahuiNya dan tidak sebutir bijipun yang tersembunyi dalam gelap
gulita dan tiada benda yang basah dan yang kering yang tidak tertulis
dalam kitab lauhul-mahfuzh”.
Namun cukupkah kita hanya percaya bahwa
peristiwa tersebut atas kehendak Allah tanpa ada upaya untuk mencegah
perilaku Amerika Serikat beserta anteknya ( kafir ) yang telah
menghancurkan Dunia Islam, dengan berbagai kekejaman, kebiadaban,
kebrutalan serta kesadisan tanpa batas tersebut, tidakkah Nabi Muhammad
saw pernah bersabda, yang artinya : “bila engkau melihat
kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu, apabila tidak mampu cegahlah
dengan mulutmu, apabila tidak bisa dengan mulutmu, berdo’alah kepada
Tuhanmu dan inilah selemah-lemahnya iman“.
Anak-anak dan perempuan Target Utama Perang Amerika Serikat terhadap Dunia Islam.
Satu lagi kebiadaban dan kebrutalan
Amerika serikat dan sekutunya terhadap Dunia Islam. Sebagamana kita
ketahui bahwa lebih dari 90 % korban kebiadaban Amerika Serikat dan
antek
nya ( kafir ) di Dunia Islam adalah anak-anak dan perempuan, namun tahukah kita bahwa korban-korban tersebut sejatinya merupakan target utama ?
Percayakah kita bahwa korban dari pihak
sipil ( perempuan dan anak-anak ) tersebut merupakan kosekwensi logis
dari perang kota , bahkan Amerika sering berdalih bahwa pihak musuh
sengaja memasang perempuan dan anak-anak sebagai tameng hidup, seperti
yang sering mereka publikasikan ? Pernyataan-pernyataan tersebut
sebenarnya merupakan kebohongan besar Amerika Serikat, karena
kenyataanya perempuan dan anak-anak tersebut bukan merupakan kosekwensi
logis dari perang kota, atau karena pihak musuh sengaja memasang
perempuan dan ana-anak sebagai tameng hidup, seperti yang sering mereka
publikasikan selama ini, namun kenyataannya justru
sebaliknya, perempun dan anak-anak tersebut sebenarnya justru merupakan
target utama Amerika Serikat dan anteknya ( kafir ) :
Masih ingatkah kita peristiwa Sabra Satila
di Lebanon pada tahun 1982, dimana pasukan Israel membabi buta
menghujani Bom di Beirut tanpa pandang bulu, sekolah, rumah sakit,
jembatan, tempat tinggal, dengan ribuan korban yang kebanyakan adalah
warga sipil.
Sebulan kemudian ribuan pengungsi korban
pengeboman yang terdiri dari nanak-anak dan perempuan yang berada di
kamp-kamp Sabra Satila dibantai habis oleh milisi Kristen Partai
Phalangis di bawah kendali Israel ( percayakah kita bahwa ini merupakan
konsekwensi logis ).
Masih ingat jugakah kita pengeboman
Amerika Serikat dengan pesawat tercanggihnya Siluman ( Stealth ) dengan
rudal-rudal yang dikendalikan dengan sinar laser ke kamp pengungsi
Amiriya dan rumah sakit korban perang teluk yang berisi lebih dari 1500
anak-anak dan perempuan, ( percayakah kita bahwa mereka tameng hidup ),
dan masih banyak masih lagi.
Ada dua alasan menjadikan anak-anak dan perempuan sebagai target utama :
1. Amerika Serikat dan anteknya (
kaum kafir ) sadar betul bahwa mereka tidak mungkin menang berhadapan
langsung dengan tentara Islam, karena mereka faham betul bahwa berperang
melawan kaum kafir bagi umat Islam merupakan suatu kehormatan dan
kemuliaan yang tiada duanya, karena kalau dia mati ( Syahid ) akan
memnadapat kemuliaan disisi Allah dan kalau menang mendapat kehormatan
Dunia, dan semangat inilah sebenarnya yang menjadi kekuatan tentara
Islam dan tidak dimiliki tentara kafir. Dalam hal ini Amerika Serikat
banyak belajar dari perang Afghanistan dimana pasukan Uni Soviet yang
begitu terlatih dengan persenjataan yang begitu modern ternyata hancur
berantakan dan akhirnya harus menyerah ditangan Mujahidin Afghanistan.
2. Karena Amerika dan anteknya sadar
betul, bahwa tidak mungkin bisa mengalahkan tentara Islam, maka jalan
satu-satunya adalah menghancurkan/membinasakan generasi penerus nya.
Generasi penerus dimaksud adalah anak-anak sedangkan perempuan adalah
yang melahirkan generasi penerus, maka inilah sebenarnya target utama
mereka, bukan sebaliknya sebagaimana kita lihat dan kita dengar selama
ini dari media yang memang sudah mereka kuasai sehingga sudah diputar
balikkan. Sekali lagi inilah salah satu bukti bahwa kita telah menelan
mentah-mentah kebohongan mereka karena kebodohan kita.
Dengan adanya uraian tersebut diatas
tentunya sudah cukup bukti kebanaran yang disampaikan oleh Allah dalam
surat al-baqarah ayat 120, yang artinya : “ Yahudi dan Nasrani selamanya tidak akan rela sebelum kamu mengikuti agama mereka “ ( dalam hal ini diwakili oleh Amerika dan Israel )
Kesimpulannya, disinilah sebenarnya Allah menguji keimanan kita, yang sebenarnya kita sendiri juga sudah bisa menilai diri kita masing-masing, masuk golongan manakah kita, dengan apakah kita mencegah kemungkaran yang telah mereka lakukan terhadap Islam, dengan tangan, atau dengan mulut, ataukah kita hanya berdo’a sebagai tanda bahwa iman kita lemah. Atau bahkan kita tidak pernah berbuat sama sekali dan dengan/tanpa kita sadari kita telah menjadi bagian dari mereka, “menghormati orang-orang fasik, dan menghinakan orang-orang mulia yang berpegang teguh dan berjihad dijalan Allah dengan memberi stempel sebagai terrorist“, jika memang demikian maka kita perlu istiqfar, atau mungkin sudah perlu masuk rumah sakit jiwa, karena sudah tidak bisa lagi membedakan yang benar dan yang salah (yang haq dan yang bathil). Wallahu a’lam bi al-shawab
SEMOGA BERMANFAAT....
Sumber